Internet Of Things: Pengertian, Sejarah dan Cara Kerjanya
![]() |
Internet of things: Pengertian, Sejarah dan Cara Kerjanya |
Internet of things: Pengertian, Sejarah, dan Cara Kerjanya - Saya akan membahas Pengertian Internet of things, Sejarah dan Cara Kerja IoT pada artikel kali ini. Mungkin dulu kita cuma bisa berimajinasi atau menonton film-film fiksi sains soal teknologi canggih aja. Tapi sekarang, Semakin pesat perkembangan teknologi dari waktu ke waktu, berbagai peralatan atau mesin sudah dilengkapi dengan kecanggihan teknologi yang bisa memudahkan pekerjaan kita sehari-hari. Seperti mobil pintar (smart car) yang bisa jalan sendiri tanpa pengemudi, mesin pintar seperti Alexa yang bisa bersuara mengingatkan untuk melakukan aktivitas sesuai jadwal. Teknologi terbaru seperti itu merupakan bagian dari Internet of Things atau IoT.
Apa itu Internet of Things?
Pengertian Internet of Things adalah sebuah konsep dimana objek tertentu yang memiliki kemampuan untuk mentransfer data lewat jaringan tanpa memerlukan interaksi dari manusia ke manusia atau dari manusia ke perangkat komputer.
Internet of Things sering disebut dengan IoT. IoT adalah singkatan dari Internet Of Thing. Perkembangan IoT sangat pesat mulai dari konvergensi teknologi nirkabel, micro-electromechanical systems (MEMS), dan Internet. IoT diidentifikasikan dengan RFID sebagai metode komunikasi, meliputi teknologi-teknologi sensor lainnya, semacam teknologi nirkabel maupun kode QR.
Kemampuan IoT sudah beragam, yaitu dalam berbagi data, menjadi remote control. Fungsi dari IoT juga diterapkan ke benda yang ada di dunia nyata. Contohnya untuk pengolahan bahan pangan, elektronik, dan berbagai mesin atau teknologi lainnya yang tersambung ke jaringan lokal maupun global lewat sensor yang tertanam dan selalu menyala aktif. Istilah Internet of Things ini mengacu pada mesin dan alat yang bisa diidentifikasikan sebagai representasi virtual dalam strukturnya yang berbasis Internet.
Cara Kerja Internet of Things
Cara kerja IoT memanfaatkan suatu argumentasi pemrograman, setiap
perintah argumen bisa menghasilkan suatu interaksi antar mesin yang
otomatis sudah terhubung tanpa adanya campur tangan manusia dan tanpa
terbatas jarak seberapapun jaraknya. Internetlah yang menjadi penghubung
antara kedua interaksi mesin itu. Manusia hanya sebagai pengatur dan
pengawas dari mesin-mesin yang bekerja secara langsung tersebut.
Dalam mengkonfigurasi IoT ada sebuah tantangan yang menjadi hambatan yaitu
bagaimana menyusun jaringan komunikasinya sendiri, Karena jaringannya
sangat kompleks. IoT membutuhkan suatu sistem keamanan yang cukup ketat,
Biaya pengembangan IoT mahal dan sering jadi penyebab dari kegagalannya
yang berujung pembuatan dan pengembangannya bisa berakhir gagal produksi.
Sejarah dan Perkembangan IoT
Kehidupan manusia sehari-harinya dapat dioptimalkan dan dipermudah dengan
sensor cerdas dan peralatan pintar yang berbasis internet. Pada tahun
1990, seorang peneliti yang bernama John Romkey membuat suatu perangkat
yang tergolong canggih. Perangkatnya adalah pemanggang roti yang bisa
dinyalakan atau juga dimatikan lewat internet. Pada 1994, Steve Mann
menciptakan WearCam, dan pada tahun 1997 Paul Saffo menjelaskan secara
singkat mengenai penemuannya soal teknologi sensor dan masa depannya
nanti.
Barulah pada tahun 1999 Kevin Ashton membuat
Konsep Internet of Things. Kevin merupakan Direktur Auto IDCentre
dari MIT. Ditemukan juga mesin yang sistemnya berbasis Radio Frequency
Identification (RFID) secara global. Penemuan inilah yang menjadi awal
kepopuleran dari konsep IoT. Para pakar teknologi berlomba-lomba
mengembangkan teknologinya sesuai konsep IoT.
Lalu, pada 2000, brand ternama LG mengumumkan rencananya untuk membuat dan
merilis teknologi IoT yaitu lemari pintar. Lemari pintar ini bisa
menentukan apakah ada stok makanan yang perlu diisi ulang dalam lemarinya.
Pada tahun 2003, FRID mulai ditempatkan pada posisi penting dalam masa
pengembangan teknologi di Amerika, melalui Program Savi. Perusahaan ritel
raksasa Walmart mulai menyebarkan RFID di semua cabang tokonya yang
tersedia di berbagai belahan dunia.
Pada tahun 2005, IoT kembali terkenal pada saat media-media ternama
semacam The Guardian dan Boston Globe mulai mengutip banyak sekali dari
artikel ilmiah dan proses pengembangan IoT. Hingga tahun 2008, berbagai
macam perusahaan setuju untuk meluncurkan IPSO untuk memasarkan penggunaan
IP dalam jaringan bagi “Smart Object” yang juga bertujuan mengaktifkan
IoT.
Unsur-unsur IoT
Ada beberapa unsur pembentuk IoT yang mendasar. Berikut ini yang merupakn
unsur-unsur Iot:
- Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) − IoT membuat hampir semua mesin yang ada menjadi “Smart”. IoT bisa meningkatkan segala aspek kehidupan dengan pengembangan teknologi yang didasarkan pada AI. Pengembangan teknologi yang ada dilakukan dengan pengumpulan data, algoritma kecerdasan buatan, dan jaringan yang tersedia.
- Konektivitas − Jaringan ini tidak lagi terikat cuma dengan penyedia utamanya saja. Ada kemungkinan untuk membuat atau membuka jaringan baru, dan jaringan khusus IoT. Tidak harus berskala besar dan mahal, bisa tersedia pada skala yang jauh lebih kecil dan lebih murah. IoT bisa menciptakan jaringan kecil tersebut di antara perangkat sistem.
- Sensor − Pembeda yang membuat IoT unik dibanding mesin canggih lainnya. Sensor bisa mendefinisikan instrumen, mengubah IoT dari jaringan standar dan cenderung pasif pada perangkat, sehingga menjadi suatu sistem aktif yang sanggup diintegrasikan ke dunia nyata dalam kehidupan sehari-hari.
- Keterlibatan Aktif (Active Engagement) − Engangement yang sering diterapkan teknologi umumnya yang termasuk pasif. IoT mengenalkan paradigma yang baru bagi konten aktif, produk, maupun keterlibatan layanan.
- Perangkat Berukuran Kecil − Perangkat menjadi semakin kecil, makin murah, dan lebih kuat dari masa ke masa. IoT memanfaatkan perangkat-perangkat kecil khusus yang dibuat agar menghasilkan ketepatan, skalabilitas, dan fleksibilitas yang baik.
Macam-macam Bidang Penerapan IoT
- Pertanian
- Energi
- Lingkungan
- Otomatisasi Rumah
- Medik dan Kesehatan
- Transportasi
Pengaplikasani IoT di sektor pertanian seperti mengumpulkan data soal suhu, curah hujan, kelembaban, kecepatan angin, serangan hama, dan muatan tanah. Data-data tersebut bisa dipakai buat mengotomatisasi teknik pertanian.
Sejumlah besar perangkat yang memakan energi (semacam switch, outlet listrik, lampu, televisi, dll.) Perangkat ini juga bisa memungkinkan akses remote control dari pengguna, atau bisa juga manajemen dari satu pusat lewat interface yang berberbasis cloud. Selain itu, bisa juga mengaktifkan fungsi semacam penjadwalan (untuk menyalakan atau mematikan mesin pemanas, mengendalikan oven, mengubah kondisi pencahayaan dari terang menjadi redup hingga ke gelap).
Penerapannya misalnya dengan memantau kualitas udara atau air, kondisi atmosfer atau tanah, bahkan juga bisa mencakup pemantauan terhadap satwa liar dan habitatnya. IoT dimanfaatkan dalam penanggulangan bencana semacam sistem peringatan dini Tsunami atau gempa bumi. Hal ini tentunya bisa sangat membantu. Perangkat IoT punya jangkauan geografis yang sangat luas serta mampu bergerak.
Alat atau Pengembangan IoT ini juga bisa memantau penggunaan energi secara real-time untuk mengurangi konsumsi energi. Tak hanya itu, bahkan bisa juga melakukan pemantauan terhadap para penghuninya. Contohnya ketika kalian masuk ke rumah di malam hari, lampu menyala. Kemudian masuk ke jadwal tidur, lampu akan mati secara otomatis. Pagi hari, taman akan disiram air oleh mesin penyiram otomatis. Begitu juga dengan kulkas yang bisa memesan stok makanan sendiri ketika habis. Semuanya bisa terintegrasi menjadi sistem rumah pintar.
Seluruh rekaman kesehatan bisa ditransfer langsung ke tenaga medis maupun Rumah Sakit. Data-data yang bisa dideteksi dan dikirimkan semacam detak jantung, tingkat gula dalam darah, dan lain sebagainya. Smartphone atau ponsel pribadi kalian akan jadi alat pemantau kesehatan yang canggih dan tentunya bisa sangat membantu kalian. Perangkat IoT yang ada bahkan bisa memberikan peringatan saat kesehatan kalian menurun atau memberikan saran pengobatan dan bahkan membuat janji temu dengan dokter.
IoT bisa membantu manusia dalam integrasi komunikasi, kontrol, dan pemrosesan informasi pada berbagai sistem transportasi yang ada. Penerapan IoT memang terus-menerus meluas ke berbagai aspek sistem transportasi. Tak hanya teknologi mesinnya yaitu kendaraan, tetapi juga infrastruktur, serta menyinggung fungsi pengemudi/penggunanya. Interaksi dinamis yang terjadi antara komponen-komponen itu berasal dari sebuah sistem transportasi.
Penutup
Sekian pembahasan pada artikel kali ini mengenai Pengertian Internet of things, Sejarah dan Cara Kerja IoT. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan
kalian semua. Jangan lupa untuk berbagi informasi dengan share ke teman-teman
kalian. Terimakasih
Posting Komentar
Janganlah kehilangan rasa percaya diri, hanya karena komentar jiwa-jiwa kecil yang iri dengan kebaikan hidupmu.